Sabtu, 25 Mei 2013
Masjid Cheng-Ho
Masjid Cheng Ho Surabaya bagai monumen sekaligus laboratorium spiritual. Muslim Tionghoa Surabaya melakukan pergulatan keagamaan di kompleks masjid ini untuk beribadah maupun berdialektika sejarah dalam suasana damai. Masjid Muhammad Cheng Ho, Surabaya merupakan representasi mimpi masyarakat muslim Tionghoa akan sebuah tempat ibadah. Bangunan masjid seluas 231 meter persegi yang berada di komplek PITI (Pembina Iman Tauhid Islam) di Jalan Gading Surabaya itu mengambil bentuk yang menonjolkan kekhasan budaya Tionghoa. Bentuk masjid yang menjadi acuan adalah Masjid Niu Jie di Beijing, yang dibangun pada tahun 996 masehi. “Dari literatur yang kami punya, kami sangat tertarik dengan masjid ini,” tandas Willy Pangestu, salah satu pengurus wilayah PITI Jawa Timur. Pembangunan masjid yang dimulai sejak Oktober 2001 itu selesai hanya dalam waktu enam bulan dengan biaya sekitar Rp 700 juta. Boleh dikata, masjid ini berdiri atas dukungan semua masyarakat, termasuk masyarakat Tionghoa non-muslim. “Yang kami dapat benar-benar spirit dari banyak pihak,” jelas Willy.







0 komentar:
Posting Komentar