Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Sabtu, 25 Mei 2013

Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya)


Tak kalah dengan New York yang memiliki kebanggaan Patung Liberty, Surabaya punya Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) sebagai ikon kebanggaan. Sosok perwira menengah berpangkat kolonel, berpakaian lengkap (tenue PDU-I) menatap ke arah laut mewakili generasi bahari yang akrab di sanubari masyarakat Surabaya. Monumen dengan ketinggian 31 meter, berdiri di atas bangunan setinggi 29 meter itu bukan hanya tetenger TNI AL semata. Patung itu juga berfungsi sebagai mercusuar pemandu bagi kapal-kapal yang melintas di laut sekitarnya. Monjaya dibangun sejak 1990 dengan biaya Rp 27 milyar. Patung inipun disebut-sebut tertinggi kedua di dunia setelah Patung Liberty yang berada di mulut pelabuhan New York, dengan ketinggian 85 meter. Monumen sang kolonel itu berangka baja dan berkulit tembaga, dirancang oleh pematung kenamaan asal Bandung, Nyoman Nuarta. Pendirian monumen yang digagas Laksamana TNI Muhammad Arifin, Kepala Staf TNI Angkatan Laut pada waktu itu, diharapkan dapat menambah semaraknya Ujung Surabaya, yang berarti ikut menambah indahnya Surabaya sebagai kota Pahlawan dengan sang kolonel sebagai ikon kebanggaannya. Di pelataran Monjaya, terdapat sebuah gong besar yang dibuat dan diresmikan bersamaan dengan patung Monjaya. Gong raksasa tersebut berdiameter 5 meter, tebal 6 milimeter, berat 2,2 ton. Gong tersebut biasa disebut Kiai Tentrem.

0 komentar:

Posting Komentar